Welcome To My Blog. You Just Fun Be Happy :)

Welcome To My Blog. You Just Fun Be Happy :)

Senin, 10 September 2012

Proposal Kimia


proposal kimia
PENINGKATAN HASIL BELAJAR KIMIA POKOK BAHASAN STOIKIOMETRI LARUTAN PADA KELAS XI SEMESTER II SMA MELALUI PERMAINAN KIMIA BERWAWASAN
Latar Belakang Masalah
Pendidikan kimia yang secara resmi telah diawali sejak SMA masih merupakan salah satu mata pelajaran yang dianggap momok, mengapa pendapat ini melanda para siswa. Pertama disebabkan karena wawasan terhadap kepentingan ilmu ini pada kehidupan kepentingan ilmu ini pada kehidupan, semua aspek menyatakan proses kimia. Kedua adalah saling keterpaduan antara ilmu kimia dengan ilmu-ilmu eksakta lain, baik fisika, matematika dan biologi. Ilmu-ilmu inipun juga merupakan ilmu yang tidak mudah. Ketiga adalah masih banyaknya ilmu lain yang bukan eksakta tetapi laku dipasaran.
Pembaharuan dibidang pendidikan terus dilakukan untuk meningkatkan kualitas pendidikan, diantaranya adalah pembrlakuan kurikulum berbasis kompetensi (KBK) yang disempurnakan lagi menhadi kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) kurikulum tersebut menekankan ketertiban siswa secara aktif dan berusaha menemukan konsep sendiri dalam proses pembelajaran disemua mata pelajaran termasuk kimia. Guru sebagai fasilitator dan pendorong siswa untuk menggunakan ketrampilan proses serta menerapkan Inovasi model pembelajaran, sehingga pembelajaran kimia mampu mengembangkan life skill yang merupakan implementasi dari kurikulum KTSP.
Salah satu prinsip psikologi belajar menyatakan bahwa makin besar ketertiban siswa dalam kegiatan, maka makin besar baginya untuk mengalami proses belajar. Siswa akan mudah memahami konsep yang rumit dan abstrak jika disertai contoh-contoh yang konkrit. Contoh-contoh yang sesuai dengan kondisi sehari-hari dan prakteknya sendiri. Hal ini pembelakjaran yang baik harus sesuai dengan indicator KTSP yaitu meliputi aspek kognitif, aspek psikomotorik dan aspek efektif.1
Metode pengajaran disekolah dasar sampai perguruan tinggi masih monoton menggunakan metode mengajar secara informatik. Pengajar lebih banyak berbicara dan bercerita untuk menginformasikan semua fakta dan konsep, sedangkan sisesa hanya sebagai objek pembelajaran saja. Dari fakta tersebut jelas bahwa siswa hanya mendapat sebatas pengetahuan yang nantinya akan terukur dalam penilaian kognitif saja. Padahal dalam KTSP siswa dituntut untuk mencapai ketuntasan belajar yang cerminkan oleh nilai kognitif, nilai efektif dan nilai psikomotorik nilai psikomtorik bisa diambil dari nilai praktikum siswa sedang efektif dari tingkah laku siswa sehari-hari.
SMA ........merupakan salah satu SMA disebelah utara, sehingga input siswa disekolah tersebut masih tergolong rendah. Siswa-siswanya sebagian besar daro kalangan menengah kebawah. Fasilitas yang ada disekolah tersebut kurang dimanfaatkan secara maksimal, fenomena tersebut terlihat bahwa perpustakaan tang ada jarang sekali dikunjungi, sebagian siswa mengatakan hanya sekali dalam seminggu kke perpustakaan, sehingga guru kelas bisa mengembangkan pembelajaran yang bisa memotivasi mereka untuk belajar lebih giat, khususnya pelajaran kimia.
Materi pembelajaran kimia merupakan salah satu materi yang kurang diminati oleh siswa tidak terkecuali siswa-siwi SMA. Disekolahan ini metode yang digunakan sebagian besar adalah ceramah dana latihan-latihan soal, selain itu siswa-siswanya melakukan prektikum 1 kali di laboratorium. Hal tersebut tidak dapat dipungkiri oleh guru pengampu karena laboratorium yang digunakan masih bergabung dengan labiratorium Biologi dan Fisika, sehingga penggunaan laboratorium kurang maksimal.guru juga kesulitan dalam melakukan persiapan praktikum karena tidak ada laboratorium yang membantu dalam persiapan praktikum. Dari fakta tersebut jelas bahwa metido yang digunakan hanya mampu mengukur aspek kognitif dan afektif saja, sdangkan aspek psikomotorik belum maksimal.
Selain beberapa hal di atas. Nilai ulangan siswa-siswi juga rendah, standar ketuntasan belajar belum bisa tercapai,oleh karena itu dibutuhkan suatu metode atau media yang dapat mencakup ketiga aspek tersebut dan meningkat tetapi tidak menambah waktu yang tersedia. Maka beberapa pokok pikiran bagi penulis menulis judul :
“PENINGKATAN HASIL BELAJAR KIMIA POKOK BAHASAN STOIKIOMETRI LARUTAN PADA KELAS XI SEMESTER II SMA ........MELALUI PERMAINAN KIMIA BERWAWASAN CET (Chemoe dutainment)”
Penelitian ini berfokus pada peningkatan hasil belajar kimia materi stoikiometri larutan siswa kelas XI pada pelaksanaan ini disusun dengan penekanan daya tarik siswa dengan praktikum percobaan permaian kimia sebagai penerapan CET dalam pembelajaran.

ii.Rumusan Masalah
Sesuai dengan latar belakang masalah diatas, maka permasalahan yang akan diteliti dalam judul “Peningkatan Hasil Belajar Kimia Pokok bahasan stoikiometri Larutan Pada Kelas XI Semester II SNA ........Melalui Permainan Kimia berwawasan CET (Chemoedeutainment).
Adapun yang menjadi pokok permasalahan dalam proposal ini adalah sebagai berikut :
1.Apakah dengan penerapan permainan berwawasan CET siswa kelas XI SMA ........dapat mencapai peningkatan hasil belajar kimia pada pokok materi stoikiometri larutan ?
2.Bagaimana ketuntasan hasil belajar siswa pad pelajaran kimia setelah menggunakan metode tersebut ?

iii.Tujuan dan Manfaat Penelitian
Tujuan penelitian ini tidak lain adalah hasil yang akan dicapai dari pemecahan masalah. Maka tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah siswa kelas XI SMA ........dapat meningkatkan ketuntasan hasil belajar kimia melalui permainan kimia berwawasan CET (Chemoedutainment) pada pokok materi stoikiometri larutan.
Sedangkan manfaat dari penelitian ini adalah :
Bagi Guru
1)Mengetahui pola dan strategi pembelajaran yang tepat dalam upaya memperbaiki dan memudahkan mengajar konsep stoikiometri larutan
2)Memudahkan dalam mengambil nilai kognitif afektif dan psikomotorik
Bagi Siswa
1)Membuat siswa senang dalam mengikuti pembelajaran kimia khusunya meteri stoikiometri larutan
2)Proses komunikasi lancar karena terjadi reaksi antara siswa dengan siswa dan antara guru dengan siswa
Bagi Sekolah
Hasil penelitian ini akan memberikan sumbangan yang baik bagi sekolah dalam rangka perbaikan pembelajaran dan peningkatan mutu proses pembelajaran khususnya mata pelajaran kimia.

iv.Penegasan Istilah
Penulis memsberikan batasan-batasan istilah dalam judul yang berbunyi “Peningkatan Hasil Belajar Kimia Pokok bahasan stoikiometri Larutan Pada Kelas XI Semester II SMA ........Melalui Permainan Kimia berwawasan CET (Chemoedeutainment).” Untuk menghindari salah penafsiran terhadap penelitian ini . istilah yang perlu mendapatkan kejelasan arti adalah sebagai berikut :
1)Peningkatan ini berasal dari kata tingkat yang mendapat awalan pe dan akhiran an. Tingkat artinya tinggi rendah martabat (kedudukan, jabatan, kemajuan peradaban dan sebagainya), pangkat derajat kelas, sedangkan peningkatan adalah proses, cara, perbuatan meningkatkan (usaha, kegiatan dan sebagainya)
2)Permainan kimia merupakan pengganti kegiatan percobaan (praktikum) di dalam laboratorium.
3)Chemoedutainment, merupakan suatu proses belajar mengajar kimia yang dikemas ke dalam media yang inovatif dan menghibur.2
4)SMA merupakan SMA yang terletak dijalan tepatnya di.

v.Kajian Pustaka

Belajar
Banyak para ahli pendidikan mendefinisikan tentang belajar. Akan tetapi definisi satu sama lainnya tiak sama. Hal ini disebabkan karena sudut pandang mereka yang berbeda. Berikut ini penulis akan mengemukakan pendapat para ahli tersebut.
1)Gagne dan Berliner menyatakan bahwa belajar merupakan proses di mana suatu organisme mengubah perilakunya karena hasil dari pengamalan.3
2)Gagne menyatakan bahwa belajar merupakan peubahan disposisi atau kecakapan manusia yang berlangsung selama periode waktu tertentu dan perubahan perilaku itu tidak berasal dari proses pertumbuhan.4
Uraian di atas menunjukkan pebedaan pendapat mengenai apa yang dimaksud dengan belajar. Namun demikian disamping adanya perbedaan-perbedaan itu ada pula satu persamaan. Semua pendapat itu menunjukkan bahwa belajar adalah proses perubahan tingkah laku melalui berbagai pengalaman yang diperolehnya.
Mengajar
Mengajar bukan tugas yang ringan bagi seorang guru. Dalam mengajar guru berhadapan dengan sekelompok siswa, mereka adalah mahluk hidup yang memerlukan bimbingan dan pembinaan untuk menuju kedewasaan. Siswa setelah mengalami proses pendidikan dan pengajaran diharapkan telah menjadi menusia dewasa yang tanggung jawab terhadap diri sendiri, wiraswasta, berpribadi dan bermoral.
Mengingat tugas yang berat itu, guru yang mengajar di depan kelas harus mempunyai prinsip-prinsip mengajar dan harus dilaksanakan seefektif mungkin agar guru tidak asal mengajar :
1)Di dalam mengajar guru harus bisa membangkitkan perhatian siswa kepada pelajaran yang diberikan guru.
2)Setiap guru dalam mengajar perlu memberi appersepsi terhadap pelajaran yang disampaikan.
3)Dalam proses belajar mengajar, guru perlu menimbulkan aktivitas siswa dalam berfikir maupun berbuat.
4)Semua kegiatan belajar mengajarperlu dievaluasi.5
Hasil Belajar
Secara garis besar hasil belajar dibagi menjadi tiga ranah. Ranah yang pertama adalah ranah kognitif mencakup kategori pengetahuan, pemahaman,penerapan, analisis, sintesis dan penilaian.
Ranah yang kedua adalah ranah efektif yang berhubungan dengan perasaan, sikap, minat dan nilai. Kategori ranah efektif meliputi penerimaan, penanggapan, penilaian, pengorganisasian, pembentukan pola hidup. Ranah yang terakhir adalah ranah psikomotorik menunjukkan adanya kemampuan titik seperti keterampilan motorik dan syaraf. Manipulasi objek dan koordinasi syaraf ranah psikomotorik ini meliputi persepsi, kesiapan, gerakan terbimbing, gerakan terbiasa, gerakankomplek, pernyesuaian dan kreativitas6
Ilmu Kimia
Kesulitan mempelajari ilmu kimia ini terkait dengan ciri-ciri ilmu kimia itu sendiri yaitu :
1)Sebagaian besar ilmu kimia bersifat abstrak.
2)Ilmu kimia merupakan penyederhanaan dari yang sebenarnya.
3)Sifat ilmu kimia berurutan dan berkembang dengan cepat.
4)Ilmu kimia tidak hanya sekedar memecahkan soal-soal.
5)Bahan atau materi yang dipelajari dalam ilmu kimia sangat banyak.7
Permainan Kimia
Ada beberapa yang perlu dilakukan sebelum melakukan demonstrasi maupun praktikum dimulai diantaranya, persiapan dan gladi bersih penting dilakukan meskipun demonstrasi danpraktikum itu sudah sering dilakukan berkali-kali. Permaianan kimia yang dilakukan tidak perlu rumit. Peralatan tidak perlu mahal dan tidak harus dalam skala besar. Sehingga mudah dilakukan dan sesuai dengan tujuan untuk memotivasi siswa bahwa kimia itu menarik walaupun seringkali diaggap sukar.
Permainan kimia dimulai dari proses mengamati, memahami sampai penerapan sehari-hari tapi hasilnya tidak untuk dimakan atau diminum karena zat kimia bersifat racun kecuali demontrasi atau praktikum yang dilakukan menggunakan bahan-bahan yang ada dalam kehidupan sehari-hari.
Keterkaitan antara permainan kimia dengan CET adalah di mana dalam permainan kimia merupakan suatu percobaan yang menarik menggunakan bahan dan alat-alat yang mudah didapat, sehingga dapat dikatakan sebagai media yang menghibur dan inovatif.
Beberapa hal yang menjadi alasan dilakukan permainan kimia :
1)Faktor keamanan.
2)Terbatasnya zat dan bahan.
3)Mengenal waktu.
Permainan kimia haruslah dilakukan dengan :
Baik dan cermat.
Mempersiapkan bahan dan alat yang diperlukan.
Mempersiapkan cara-cara kerja.
Penjelasan pada saat melakukan demontrasi dan praktikum.8

Stoikiometri Larutan
Reaksi kimia biasanya berlangsung antara dua campuran zat bukannya antara dua zat murni. Satu bentuk yang paling lazim dari campuran adalah larutan. Di alam sebagaian besar reaksi berlangsung dalam larutan air. Sebagai contoh, cairan tubuh baiktumbuhan maupun hewan merupakan larutan dari berbagai jenis zat. Dalam tubuh pun reaksi pada umumnya berlangsung dalam lapisan tipis larutan yang diadopsi pada padatan.9
Perhitungan kimia untuk reaksi yang berhubungan dalam larutan disebut juga stoikiometri. Di dalam stoikiometri larutan, materi-materi yang akan dibahas adalah sebagai berikut :
Sifat-sifat berbagai macam zat yang terkait dengan reaksi dalam larutan elektron
a)Jenis yang direaksikan
Asam
Terkait dengan pelarut air, maka pengertian asam dan basa umumnya dikaitkan dengan asam basa arrhenius. Jadi asam adalah zat-zat yang dalam air menghasilkan ion H+ dan ion sisa asam.
Contoh : HCI dan H2SO4 yang mengion sebagai berikut :
HCI(aq) H+(aq) + CI--(aq)
H2SO4(aq) 2H+ + SO42-(aq)
HCN (aq) H+(aq) + CN--(aq)
CH3COOH H+(aq) + CH3COO- -(aq)
Basa
Zat yang ada dalam air menghasilkan ion OH- dan suatu kation logam
Contoh : NaOH dan Ca(OH)2
NaOH(aq) Na+(aq) + OH-(aq)
Ca(OH)2 Ca2+(aq) + 2OH--(aq)
NH4OH NH4+ + OH--(aq)

Garam
Garam adalah senyawa ion yang terdiri dari kation basa dan anion sisa asam.
Contoh : NaCl, Ca(NO3)2
NaCl(aq) Na+(aq) + Cl-(aq)
Ca(NO)2 (aq) Ca2+(aq) + 2NO3-(aq)
Oksida Basa dan oksida Asam
Senyawa yang tersusun dari suatu unsur dengan oksigen disebut oksida. Bergantung pada jenis unsurnya (logam dan non logam). Oksida dapat dibedakan atas oksida logam dan oksida non logam. Oksida logam canderung bersifat asam. Oksida logam yang bersifat basa disebut oksida basa, sedangkan oksida non logam yang bersifat asam disebut oksida asam.
(1)Oksida Basa
Oksida basa tergolong senyawa ion, terdiri dari kation logam (selain Mn (4,6,7),Cr(6) dan semi logam kiri dengan anion oksida (O-).
Contoh : Na2O Mengandung ion Na+ dan ion O2-, sedangkan CaO terdiri dari ion Ca2+ dan O2- .
(2)Oksida Asam
Oksida asam merupakan senyawa molekul. Oksida asam bisa bereaksi dengan air membentuk asam. Penyusunnya non logam kecuali C(2), S(2), N(1,2,4), semilogam kanan, Cr (6), Mn (6,7),.

1.Hipotesis
Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap masalah penelitian yang sebenarnya masih harus di uji secara empirik.10 Sedangkan menutut Suharsimi Arikunto, hipotesis adalah suatu jawaban yang masih bersifat sementara terhadap pernasalahan-permasalahan penelitian samapai terbukti melalui data-data yang terkumpul.11
Hipotesis dalam penelitian ini adalah melalui percobaan permainan kimia berwawasan CET, dapat meningkatkan ketuntasan hasil belajar pada pokok materi stoikiometri larutan bagi siswa kelas XI IPA SMA.


2.Metode Penelitian
1)Variabel
Variable adalah objek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian.12 Variable utama yang diamati dalam penelitian ini ada;ah variable hasil belajar yang berupa :
b.Daya serap berupa hasil belajar kognitif yaitu hasil pelaksanaan tugas mengerjakan soal yang diukur dari jawaban soal tes
c.Rasa ingin tahu siswa diukur dari keaktifan dalam proses belajar mengajar dan intensitas pertanyaan sebagai hasil belajar efektif
d.Keberhasilan siswa dalam paraktikum berupa hasil belajar psikomotorik yang diukur dari persiapan, pelaksanaan dan hasil praktikum.
e.Rasa puas dan pendapat siswa selama pembelajaran siukur dengan pedoman wawancara dengan menggunakan angket setelah penelitian berlangsung.
f.Kinerja guru yang diamati dengan lembar observasi oleh observer
2)Populasi dan Sampel
Populasi
Populasi adalah totalitas dari semua objek atau individu yang memiliki karakteristik, jelas dan lengkap yang akan diteliti. Objek atau niali yang akan diteliti dalam populasi disebut unit analisis atau elemen populasi. Unit analisis dapat berupa orang, perusahaan dll, adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI Semester II.
Sample
Sample adalah sebagian atau wakil dari populasi yang diteliti melalui cara-cara tertentu yang juga memiliki karakteritik tertentu, jelas dan lengkap yang dianggap bisa mewakili populasi.
Dalam pengambilan sample, peneliti berpedoman pada Suharsimi Arikunto “Apabila subjeknya kurang dari 100 orang, lebih baik diambil semua sehingga penelitianya berupa penelitian populasi, jika sejumlah subjeknya besar dapat adiambil 10-15% atau 20-25% atau lebih, tergantung setidak-tidaknya dari :
a)Kemampuan peneliti dilihat dari waktu, tenaga dan dana
b)Sempit luasnya wilayah pengamatan dari sikap subjek karena hal ini menyangkut banyak sedikitnya dana
c)Besar kecilnya resiko yang ditanggung oleh peneliti, untuk penelitian yang beresiko besar, tentu jika saja jika sample besar hasilnya akan lebih baik.
3)Teknik Pengumpulah Data
Penelitian disamping perlu menggunakan metode yang tepat juga perlu memiliki teknik dan alat pengumpulan data yang relevan. Penggunaan teknik dan alat pengumpulan data yang tepat memungkinkan diperolehnya data yang obyektif.
Sumber penelitian adalah subjek dari mana data penelitian diperoleh, sumber data penelitian ini adalah siswa kelas XI, guru mitra, pelaksanaan tindakan serta lingkungan yang mendukung pelaksanaan proses belajar mengajar.
Data diperoleh dan dikumpulkan dari hasil belajar siswa yang diambil dengan memberikan tes kepada siswa. Situasi belajar mengajar pada saat dilaksanakannya tindakan diambil dengan menggunakan lembar observasi. Tanggapan siswa terhadap metode pembelajaran yang digunakan diambil dari quesioner yang disebarkan.
Beberapa metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
a)Metode observasi yaitu sebagai pengamatan dan pencatatan secara sistematik terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian.
b)Metode dokumentasi yaitu peneliti mengambil buku dokumen yang sudah ada dan memperoleh data yang dibutuhkan dari guru mitra. Metode ini digunakan untuk memperoleh data daftar nema siswa, rencana tindakan mengajar dan daftar nilai awal.
c)Metode tes merupakan suatu perangkat rangsangan (stimulasi) yang diberikan kepada seseorang dengan maksud untuk mendapatkan jawaban yang dapat dijadikan dasar bagi penetapan skor angka. Metode ini digunakan untuk memperoleh data hasil belajar kognitif setelah siswa diberi metode percobaan permainan kimia berwawasan CET.
d)Metode angket merupakan suatu alat pengumpulan informasi dengan dara menyampaikan sejumlah pernyataan tertulis untuk menjawab secara tertulis pola oleh responden. Metode ini digunakan untuk memperolah data refleksi siswa terhadap pembelajaran kimia dengan permainan kimia berwawasan CET.
4)Analisis Data
Analisis data dilakukan secara deskriptif kualitatif terhadap data kualitatif (hasil Observasi, pengisian angket) untuk melakukan analisis terhadap data kualitatif digunakan model analisis dari nilai dan hubberman dalam zuriah (2003:102) yang meliputi kegiatan reduksi data dimana peneliti mencoba memilih data yang relevan, penting dan bermakna dengan data yang tidak berguna untuk menjelaskan tentang apa yang menjadi sasaran analisis dan dilanjutkan dengan kesimpulan atas kehendak yang dilakukan. Data kuantitatif dengan rumus sebagai berikut :
Nilai =
∑ skor yang diperoleh
X 100 %
∑ skor total

Cara Membuat Blog

Cara membuat blog terbaru 2012, walau aku terhitung blogger baru alias newbie tapi ku coba membuat postingan cara membuat blog yang diharapkan bisa menjadi referensi buatku sendiri ketika ada kawan yang bertanya "bagaimana cara buat blog ?"

Kenapa jadi ingin membuat blog, apa keuntungannya ?
Keuntungan ngeblog itu banyak banget bisa menjadi sarana silaturahmi, cari informasi, belajar bahkan jadi sebuah hobby yang menghasilkan, cerita penghasilan dari ngeblog bisa dilihat di Penghasilan Ngeblog .

Berikut ini kumpulan cara membuat blog Gratis . Cocok untuk pemula sepertiku yang masih menggunakan serba gratis di blognya. Bila sudah lumayan expert nanti bisa saja beralih ke CMS lain yang dinilai lebih pro, tapi menurutku sama saja kok cara bikin blog gratis maupun berbayar.

Pada awalnya di postingan ini hanya ada cara buat blog di Blogger.com (blogspot) cara membuat blog di cms lain seperti blogdetik,wordpress.com, dag dig dug, kompaisana dan lain-lain menyusul postingannya pada lain waktu.

Bukan hanya cara membuat blogger standard yang akan kupaparkan di sini tapi juga ada sedikit tips gaptek dariku seputar blogspot yang Insya Allah bisa membuat blog yang dibuat sudah siap tempur di dunia blog Indonesia. Posting ini akan ku edit secara berkala.

Cara Membuat Blog di Blogspot (Blogger.com) GRATIS

Blogger.com platform blog yang jadi salah satu blog pilihan blogger Indonesia terutama buat yang baru belajar sepertiku. Walau sebagian blogger pro mencibir blogspot dan selalu membanding bandingkan dengan Wordpress.org blogspot selalu yang utama dihatiku karena dia gratis dan sudah support beragam script dan bisa memasang iklan.

Langsung saja ini langkah demi langkah cara membuat blogger di Blogspot terbaru :

1. Membuat Email di Gmail.com


Blogger.com sudah di akusisi oleh Google jadi langkah pertama dalam membuat blog di blogspot ialah kita wajib untuk memiliki akun GMAIL sebagai email yang digunakan untu daftar di blogger.com. Walaupun sebenarnya bisa menggunakan email lain tapi percaya deh mending make GMAIL dari awal.

Cara Membuat Email di Gmail
Daftar GMAIL gratis buka www.gmail.com lalu klik di pojok kanan atas Create An Account atau Buat Akun


membuat akun di Gmail.com



Tinggal isi data data di akun gmail yang akan dibuat seperti nama, tempat tanggal lahir , password dan lain-lain.





Biasanya dalam membuat email di GMAIL kita perlu verifikasi lewat nomor handphone jadi usahakan masukan nomor handphone yang bisa dikirimin sms dari Google untuk verifikasi.

Setelah email di Gmail dibuat baru kita bisa melanjutkan ke step 2 membuat blog.

2. Daftar di Blogger.com
Setelah membuat email di GMAIL sekarang saatnya daftar di www.Blogger.com

buka www.blogger.com lalu klik bagian kanan atas yang bertulisan 'sign up atau daftar'
daftar blogger | Sign Up



Isi data-data sesuai keinginan :


Cara bikin blog




email : email GMAIL yang kita buat tadi di tahap 1
Password : pilihlah password minimal 8 karakter
Display Name (nama tampilan) : Merupakan nama yang digunakan sebagai nama kita di akun blog nanti. Misal aku memilih nama "ayead gaptek" maka nama yang akan muncul ketika aku posting nanti ialah "posted by ayead gaptek atau diposting oleh ayead gaptek"
Gender (Jenis Kelamin) : pilih kelamin sesuai kenyataan atau kalau ragu pilih "other atau lainnya"
Birthday (tanggal lahir) : masukan dengan format tanggal/bulan/tahun misal jika tanggal lahir 17 agustus 1945 maka yang dimasukkan = 17/08/1945 jika dalam format bahasa inggris seperti gambar dibawah maka format tanggalnya ialah bulan/tanggal/tahun
Word Verification (verifikasi) : masukan karakter yang terdapat di bawah
Lalu centang Acceptance of terms (penerimaan peryaratan)
Klik Continue / Lanjutkan



3. Membuat Blog | Cara Bikin Blog
Sampai proses diatas sobat sudah selesai cara membuat akun Blogger, sekarang saatnya membuat BLOGnya.



Di akun blogger klik "Blog baru" untuk membuat blog. Lalu akan muncul halaman untuk memilih Judul, Alamat Blog dan Template.
Cara Membuat Blogger : memilih Judul, Alamat dan template



Pilih Judul dan Alamat blog.

Judul digunakan sebagai penama blog, misal untuk blog ini dulu kuberi judul Blognya Ayead Tergaptek
Alamat merupakan url alamat blog yang diinginkan misal alamat blog blogayead.blogspot.com
Saran Gaptek : dalam memilih judul dan nama blog jangan pilih yang aneh atau susah dieja maupun menggunakan simbol yang aneh-aneh. Pilih yang mudah diingat orang lain dan tidak membingungkan.

Memilih Template Blog
Ada berbagai template bawaan dari blogger yang tersedia sobat bisa memilih terserah sesuai dengan yang disuka lalu klik 'Buat Blog'


Saran Gaptek : Dalam memilih template blog awal, aku lebih suka dengan template 'AWESOME' karena lebih terlihat simpel tanpa banyak background gambar. Template yang namanya 'Simple' justru sebenarnya tidak simpel seperti namanya karena menggunakan background dalam bentuk gambar sehingga berat untuk dibuka.

Rumus-Rumus Kimia

Ikatan Kovalen
Adalah ikatan yang terjadi karena pemakaian pasangan elektron secara bersama oleh 2 atom yang berikatan.
Ikatan kovalen terjadi akibat ketidakmampuan salah 1 atom yang akan berikatan untuk melepaskan elektron (terjadi pada atom-atom non logam).
Ikatan kovalen terbentuk dari atom-atom unsur yang memiliki afinitas elektron tinggi serta beda keelektronegatifannya lebih kecil dibandingkan ikatan ion.
Atom non logam cenderung untuk menerima elektron sehingga jika tiap-tiap atom non logam berikatan maka ikatan yang terbentuk dapat dilakukan dengan cara mempersekutukan elektronnya dan akhirnya terbentuk pasangan elektron yang dipakai secara bersama.
Pembentukan ikatan kovalen dengan cara pemakaian bersama pasangan elektron tersebut harus sesuai dengan konfigurasi elektron pada unsur gas mulia yaitu 8 elektron (kecuali He berjumlah 2 elektron).
a). Ikatan Kovalen Tunggal
Contoh 1 :
Ikatan yang terjadi antara atom H dengan atom H membentuk molekul H2
Konfigurasi elektronnya :
1 H = 1

Rumus struktur : H-H
Contoh 2 :
Ikatan yang terjadi antara atom H dengan atom F membentuk molekul HF
Konfigurasi elektronnya :
1H : 1
17F : 2.8.7



Rumus struktur :H-F


Contoh 3:
NH3
7N : 2.5
1H: 1


Rumus struktur
b). Ikatan Kovalen Rangkap Dua
Contoh 1 :
Ikatan yang terjadi antara atom O dengan O membentuk molekul O2 Konfigurasi elektronnya : 8O= 2, 6
Atom O memiliki 6 elektron valensi, maka agar diperoleh konfigurasi elektron yang stabil tiap-tiap atom O memerlukan tambahan elektron sebanyak 2. Ke-2 atom O saling meminjamkan 2 elektronnya, sehingga ke-2 atom O tersebut akan menggunakan 2 pasang elektron secara bersama.



Contoh 2:
CO2

6C : 2.4
8O : 2.6


c). Ikatan Kovalen Rangkap Tiga
Contoh 1:
Ikatan yang terjadi antara atom N dengan N membentuk molekul Konfigurasi elektronnya :
7N= 2, 5

Atom N memiliki 5 elektron valensi, maka agar diperoleh konfigurasi elektron yang stabil tiap-tiap atom N memerlukan tambahan elektron sebanyak 3.
Ke-2 atom N saling meminjamkan 3 elektronnya, sehingga ke-2 atom N tersebut akan menggunakan 3 pasang elektron secara bersama.



Rumus struktur



Rumus kimia : N2
Contoh 2:
Ikatan antara atom C dengan C dalam etuna (asetilena, C2H2).
Konfigurasi elektronnya :
6C= 2, 4
1H = 1
Atom C mempunyai 4 elektron valensi sedangkan atom H mempunyai 1 elektron.
Atom C memasangkan 4 elektron valensinya, masing-masing 1 pada atom H dan 3 pada atom C lainnya.


Rumus Lewis


Rumus struktur

Latihan Soal
Jelaskan terbentuknya ikatan kovalen dari senyawa berikut dan gambarkan struktur Lewis dan kimianya!
1.PCl3 ( nomer atom P=15,Cl= 17)
2. CH4 (nomer atom C=6,H=1)
3.H2O (nomer atom O=8,H=1)
4.NF3 (nomer atom N=7,F=9)
5.SCl2 (nomer atom S=16,Cl=17)
  MAU TAHU CARA MEMBUAT PROPOSAL NIH LINK >>>>BACA NIH
sumber :http://kimia-asyik.blogspot.com/2009/08/ikatan-kovalen.html

CONTOH PROPOSAL PENELITIAN KUANTITATIF (KN)

CONTOH PROPOSAL PENELITIAN KUANTITATIF (KN)


I. JUDUL PENELITIAN

STUDI KORELASI SUMBER BELAJAR TERHADAP DISIPLIN MAHASISWA KELAS TB.E JURUSAN TARBIYAH PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM STAIN PONOROGO TAHUN AKADEMIK 2007/2008

II. LATAR BELAKANG MASALAH

Pendidikan adalah suatu hal yang sangat didambakan oleh siapa saja, baik oleh anak, remaja,maupun orang tua. Demi terciptanya pendidikan yang dicita-citakan diperlukan suatu kedisiplinan yang tinggi dari semua pihak yang berkecimpung di dalamnya. Dikatakan bahwa, “Disiplin adalah suatu sikap mental yang dengan kesadaran dan keinsyafannya mematuhi terhadap perintah-perintah atau larangan yang ada terhadap suatu hal karena mengerti betul-betul tentang pentingnya perintah dan larangan tersebut”[1]. Dikatakan juga bahwa, “Tujuan disiplin diri adalah mengupayakan akan pengembangan minat anak dan mengembangkan anak menjadi sahabat, tetangga dan warga negara yang baik”.[2] Dikatakan bahwa, “Manusia dituntut untuk mampu mematuhi berbagai ketentuan atau harus hidup secara berdisiplin, sesuai dengan nilai-nilai yang berlaku di masyarakatnya. Disiplin dan tata tertib dalam kehidupan bilamana dirinci secara khusus dan terurai aspek demi aspek, akan menghasilkan etika dalam pergaulan, termasuk juga dalam hubungan dengan lingkungan sekitar”.[3] Dikatakan bahwa, “Sikap disiplin yang dilakukan oleh seseorang atau peserta didik, hakekatnya adalah suatu tindakan untuk memenuhi nilai-nilai tertentu”.[4] Dikatakan bahwa, “Disiplin merupakan faktor penting pembentuk karakter para murid. Disiplin bukan hanya terbatas soal waktu, namun juga menyangkut perilaku yang lain”.[5] Dikatakan bahwa, “Disiplin adalah belajar dan latihan. Orang yang sukses dalam bidang apapun__apalagi dalam seni bela diri__ dan bisa menjadi yang terbaik atau terhebat , selalu orang yang membebankan dirinya sendiri dengan disiplin yang lebih keras dari apa saja yang dibebankan oleh orang lain”.[6] Dikatakan bahwa, “Disiplin sebagai alat pendidikan berarti segala peraturan yang harus ditaati dan dilaksanakan”.[7] Dikatakan bahwa, “Disiplin dan kegiatan belajar mengajar diartikan sebagai suatu pola tingkah laku yang diatur sedemikian rupa menurut ketentuan yang sudah ditaati oleh pihak guru maupun anak didik dengan sadar”.[8]
Namun kenyataan yang dihadapi lain dari yang diharapkan. Disiplin tidak selalu bisa ditegakkan dalam praktek di lapangan. Banyak masalah-masalah yang dihadapi peserta didik terkait dengan soal disiplin.Berdasarkan data di lapangan yaitu : Dari hasil pengamatan saya pada hari Selasa tanggal 15 April 2008, di kelas TB.E Jurusan Tarbiyah PAI STAIN Ponorogo, jam 10.30-12.00 WIB, ditemukan ada tiga mahasiswa terlambat mengumpulkan tugas Mata Kuliah Fiqih Keluarga. Dari hasil pengamatan saya pada hari Senin tanggal 14 April 2008,di kelas TB.E Jurusan Tarbiyah PAI STAIN Ponorogo,jam 07.30-09.00 WIB, ditemukan ada lima mahasiswa terlambat masuk kuliah pada Mata Kuliah Metodologi Penelitian. Dari hasil pengamatan saya pada hari Senin tanggal 25 Agustus 2008, di kelas TB.E Jurusan Tarbiyah PAI STAIN Ponorogo, jam 07.30-12.30 WIB, ditemukan ada 10 mahasiswa tidak masuk kuliah jam ke-1, ke-2 dan ke-3, Mata kuliah Psikologi Perkembangan, Metode Penelitian Pendidikan dan Bimbingan Dan Penyuluhan. Kejadian ini dapat diidentifikasikan sebagai pelanggaran terhadap disiplin dalam pendidikan.
Ketidak disiplinan mahasiswa tersebut terjadi atas beberapa sebab, antara lain: sumber belajar yang kurang lengkap, dana yang kurang menunjang, media yang sangat terbatas, dan lain-lain. Dan dapat diambil suatu pertanyaan “Mengapa mahasiswa kelas TB.E Jurusan Tarbiyah PAI STAIN Ponorogo terlambat mengumpulkan tugas?”, terlambat masuk kuliah?”, dan tidak masuk kuliah?”. Realitas ini sangat penting untuk diteliti.
Untuk itu penelitian ini diangkat untuk mengungkap masalah-masalah tersebut. Banyak masalah-masalah yang dihadapi mahasiswa terkait dengan soal disiplin. Dugaan sementara masalah tersebut adalah sumber belajar yang kurang lengkap. Dikatakan bahwa, yang dimaksud dengan sumber belajar adalah segala sesuatu yang dapat dipergunakan sebagai tempat dimana bahan pengajaran terdapat atau asal untuk belajar seseorang. Dengan demikian, sumber belajar itu merupakan bahan / materi untuk menambah ilmu pengetahuan yang mengandung hal-hal baru bagi pelajar. Sumber belajar banyak sekali terdapat di mana-mana,di sekolah, di halaman, di pusat kota,di pedesaan,dan sebagainya. Para ahli sepakat bahwa segala sesuatu dapat dipergunakan sebagai sumber belajar sesuai dengan kepentingan guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan.[9] Dikatakan juga bahwa, dalam pengembangan sumber belajar , guru disamping harus mampu membuat sendiri alat pembelajaran dan alat peraga, juga harus berinisiatif mendayagunakan lingkungan sekitar sekolah sebagai sumber belajar yang lebih konkrit. Untuk kepentingan tersebut perlu senantiasa diupayakan peningkatan pengetahuan guru dan didorong terus untuk menjadi guru yang kreatif dan profesional, terutama dalam pengadaan serta pendayagunaan fasilitas dan mengembangkan kemampuan peserta didik secara optimal”.[10] Dikatakan bahwa, Sumber–sumber yang digunakan sebagai bahan belajar terdapat pada 1). Buku pelajaran yang sengaja disiapkan dan berkenaan dengan mata ajaran tertentu, 2). Pribadi guru sendiri yang pada dasarnya merupakan sumber tak tertulis dan sangat penting serta sangat kaya dan luas,yang perlu dimanfaatkan secara maksimal, 3). Sumber masyarakat.[11] Dikatakan bahwa, ada banyak sumber belajar yang dapat dimanfaatkan oleh guru untuk lebih memperjelas bahan yang disajikan, misalnya,buku,media dan lingkungan.[12] Dikatakan bahwa, sumber belajar dapat dirumuskan sebagai sesuatu yang dapat memberikan kemudahan kepada peserta didik dalam memperoleh sejumlah informasi, pengetahuan, dan ketrampilan, dalam proses belajar mengajar. Sumber belajar pada garis besarnya dapat dikelompokkan sebagai berikut : 1). Manusia, 2). Bahan, 3). Lingkungan, 4). Alat dan Peralatan, 5). Aktifitas.[13]
Selanjutnya, berangkat dari latar belakang tersebut di atas , maka proposal penelitian ini kami beri judul “STUDI KORELASI SUMBER BELAJAR TERHADAP DISIPLIN MAHASISWA KELAS TB.E JURUSAN TARBIYAH PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM STAIN PONOROGO TAHUN AKADEMIK 2007/2008 ”.

III. RUMUSAN MASALAH
Adapun rumusan masalah pada penelitian ini adalah ;
A. Seberapa besar pengaruh manusia sebagai sumber belajar terhadap disiplin preventif mahasiswa kelas TB.E Jurusan Tarbiyah Program Studi Pendidikan Agama Islam STAIN Ponorogo Tahun Akademik 2007/2008 ?
B. Seberapa besar pengaruh manusia sebagai sumber belajar terhadap disiplin kuratif mahasiswa kelas TB.E Jurusan Tarbiyah Program Studi Pendidikan Agama Islam STAIN Ponorogo Tahun Akademik 2007/2008?
C. Seberapa besar pengaruh bahan-bahan belajar terhadap disiplin preventif mahasiswa kelas TB. E Jurusan Tarbiyah Program Studi Pendidikan Agama Islam STAIN Ponorogo Tahun Akademik 2007/2008?
D. Seberapa besar pengaruh bahan-bahan belajar terhadap disiplin kuratif mahasiswa kelas TB.E Jurusan Tarbiyah Program Studi Pendidikan Agama Islam STAIN Ponorogo Tahun Akademik 2007/2008 ?
E. Seberapa besar pengaruh lingkungan sebagai sumber belajar terhadap disiplin prefentif mahasiswa kelas TB.E Jurusan Tarbiyah Program Studi Pendidikan Agama Islam STAIN Ponorogo Tahun Akademik 2007/2008?
F. Seberapa besar pengaruh lingkungan sebagai sumber belajar terhadap disiplin kuratif mahasiswa kelas TB.E Jurusan Tarbiyah Program Studi Pendidikan Agama Islam STAIN Ponorogo Tahun Akademik 2007/2008?
G. Seberapa besar pengaruh alat dan perlengkapan belajar terhadap disiplin prefentif mahasiswa kelas TB.E Jurusan Tarbiyah Program Studi Pendidikan Agama Islam STAIN Ponorogo Tahun Akademik 2007/2008?
H. Seberapa besar pengaruh alat dan perlengkapan belajar terhadap disiplin kuratif mahasiswa kelas TB.E Jurusan Tarbiyah Program Studi Pendidikan Agama Islam STAIN Ponorogo Tahun Akademik 2007/2008?
I. Seberapa besar pengaruh aktivitas sebagai sumber belajar terhadap disiplin prefentif mahasiswa kelas TB.E Jurusan Tarbiyah Program Studi Pendidikan Agama Islam STAIN Ponorogo Tahun Akademik 2007/2008?
J. Seberapa besar pengaruh aktivitas sebagai sumber belajar terhadap disiplin kuratif mahasiswa kelas TB.E Jurusan Tarbiyah Program Studi Pendidikan Agama Islam STAIN Ponorogo Tahun Akademik 2007/2008?
IV. TUJUAN PENELITIAN
Tujuan Penelitian ini adalah :
A. Untuk mengetahui besar kecilnya pengaruh manusia sebagai sumber belajar terhadap disiplin preventif mahasiswa kelas TB.E Jurusan Tarbiyah Program Studi Pendidikan Agama Islam STAIN Ponorogo Tahun Akademik 2007/2008
B. Untuk mengetahui besar kecilnya pengaruh manusia sebagai sumber belajar terhadap disiplin kuratif mahasiswa kelas TB.E Jurusan Tarbiyah Program Studi Pendidikan Agama Islam STAIN Ponorogo Tahun Akademik 2007/2008
C. Untuk mengetahui besar kecilnya pengaruh bahan-bahan belajar terhadap disiplin preventif mahasiswa kelas TB.E Jurusan Tarbiyah Program Studi Pendidikan Agama Islam STAIN Ponorogo Tahun Akademik 2007/2008
D. Untuk mengetahui besar kecilnya pengaruh bahan-bahan belajar terhadap disiplin kuratif mahasiswa kelas TB.E Jurusan Tarbiyah Program Studi Pendidikan Agama Islam STAIN Ponorogo Tahun Akademik 2007/2008
E. Untuk mengetahui besar kecilnya pengaruh lingkungan sebagai sumber belajar terhadap disiplin prefentif mahasiswa kelas TB.E Jurusan Tarbiyah Program Studi Pendidikan Agama Islam STAIN Ponorogo Tahun Akademik 2007/2008
F. Untuk mengetahui besar kecilnya pengaruh lingkungan sebagai sumber belajar terhadap disiplin kuratif mahasiswa kelas TB.E Jurusan Tarbiyah Program Studi Pendidikan Agama Islam STAIN Ponorogo Tahun Akademik 2007/2008
G. Untuk mengetahui besar kecilnya pengaruh alat dan perlengkapan belajar terhadap disiplin prefentif mahasiswa kelas TB.E Jurusan Tarbiyah Program Studi Pendidikan Agama Islam STAIN Ponorogo Tahun Akademik 2007/2008
H. Untuk mengetahui besar kecilnya pengaruh alat dan perlengkapan belajar terhadap disiplin kuratif mahasiswa kelas TB.E Jurusan Tarbiyah Program Studi Pendidikan Agama Islam STAIN Ponorogo Tahun Akademik 2007/2008
I. Untuk mengetahui besar kecilnya pengaruh aktivitas sebagai sumber belajar terhadap disiplin prefentif mahasiswa kelas TB.E Jurusan Tarbiyah Program Studi Pendidikan Agama Islam STAIN Ponorogo Tahun Akademik 2007/2008
J. Untuk mengetahui besar kecilnya pengaruh aktivitas sebagai sumber belajar terhadap disiplin kuratif mahasiswa kelas TB.E Jurusan Tarbiyah Program Studi Pendidikan Agama Islam STAIN Ponorogo Tahun Akademik 2007/2008

V. MANFAAT PENELITIAN
A. Manfaat Teoritis . Dari penelitian ini, secara teoritis akan menguji ada tidaknya :
1. Pengaruh manusia sebagai sumber belajar terhadap disiplin preventif mahasiswa kelas TB.E Jurusan Tarbiyah Program Studi Pendidikan Agama Islam STAIN Ponorogo Tahun Akademik 2007/2008
2. Pengaruh manusia sebagai sumber belajar terhadap disiplin kuratif mahasiswa kelas TB.E Jurusan Tarbiyah Program Studi Pendidikan Agama Islam STAIN Ponorogo Tahun Akademik 2007/2008
3. Pengaruh bahan-bahan belajar terhadap disiplin preventif mahasiswa kelas TB. E Jurusan Tarbiyah Program Studi Pendidikan Agama Islam STAIN Ponorogo Tahun Akademik 2007/2008
4. Pengaruh bahan-bahan belajar terhadap disiplin kuratif mahasiswa kelas TB.E Jurusan Tarbiyah Program Studi Pendidikan Agama Islam STAIN Ponorogo Tahun Akademik 2007/2008
5. Pengaruh lingkungan sebagai sumber belajar terhadap disiplin prefentif mahasiswa kelas TB.E Jurusan Tarbiyah Program Studi Pendidikan Agama Islam STAIN Ponorogo Tahun Akademik 2007/2008
6. Pengaruh lingkungan sebagai sumber belajar terhadap disiplin kuratif mahasiswa kelas TB.E Jurusan Tarbiyah Program Studi Pendidikan Agama Islam STAIN Ponorogo Tahun Akademik 2007/2008
7. Pengaruh alat dan perlengkapan belajar terhadap disiplin prefentif mahasiswa kelas TB.E Jurusan Tarbiyah Program Studi Pendidikan Agama Islam STAIN Ponorogo Tahun Akademik 2007/2008
8. Pengaruh alat dan perlengkapan belajar terhadap disiplin kuratif mahasiswa kelas TB.E Jurusan Tarbiyah Program Studi Pendidikan Agama Islam STAIN Ponorogo Tahun Akademik 2007/2008
9. Pengaruh aktivitas sebagai sumber belajar terhadap disiplin prefentif mahasiswa kelas TB.E Jurusan Tarbiyah Program Studi Pendidikan Agama Islam STAIN Ponorogo Tahun Akademik 2007/2008
10. Pengaruh aktivitas sebagai sumber belajar terhadap disiplin kuratif mahasiswa kelas TB.E Jurusan Tarbiyah Program Studi Pendidikan Agama Islam STAIN Ponorogo Tahun Akademik 2007/2008
B. Manfaat Praktis. Dari penelitian ini, secara praktis akan bermanfaat bagi :
1. Peserta didik supaya menjadi masukan yang berguna bagi dirinya untuk kemudian dapat diambil manfaat dan diamalkan dalam kegiatan belajar mengajar.
2. Guru supaya menjadi koreksi terhadap kinerjanya selama ini, apakah sudah sesuai dengan yang diharapkan ataukah masih ada yang mesti diadakan perubahan,baik dari strategi maupun metode.
3. Orang tua/wali supaya membantu mendorong/memotifasi anaknya demi tercapainya cita-cita.
4. Masyarakat supaya mengetahui betapa pentingnya pendidikan dan betapa besarnya pengaruh masyarakat terhadap keberhasilan pendidikan anak didik.
VI. LANDASAN TEORI / TELAAH PUSTAKA / KERANGKA BERFIKIR / PENGAJUAN HIPOTESIS
A. Landasan Teori
Yang dimaksud dengan sumber belajar adalah segala sesuatu yang dapat dipergunakan sebagai tempat dimana bahan pengajaran terdapat atau asal untuk belajar seseorang. Dengan demikian, sumber belajar itu merupakan bahan / materi untuk menambah ilmu pengetahuan yang mengandung hal-hal baru bagi pelajar. Sumber belajar banyak sekali terdapat di mana-mana, di sekolah, di halaman, di pusat kota, di pedesaan, dan sebagainya. Para ahli sepakat bahwa segala sesuatu dapat dipergunakan sebagai sumber belajar sesuai dengan kepentingan guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan.[14] Dalam Pengembangan sumber belajar, guru disamping harus mampu membuat sendiri alat pembelajaran dan alat peraga, juga harus berinisiatif mendaya gunakan lingkungan sekitar sekolah sebagai sumber belajar yang lebih konkrit. Untuk kepentingan tersebut perlu senantiasa diupayakan peningkatan pengetahuan guru dan didorong terus untuk menjadi guru yang kreatif dan profesional, terutama dalam pengadaan serta pendayagunaan fasilitas dan mengembangkan kemampuan peserta didik secara optimal.[15] Sumber–sumber yang digunakan sebagai bahan belajar terdapat pada 1). Buku pelajaran yang sengaja disiapkan dan berkenaan dengan mata ajaran tertentu, 2). Pribadi guru sendiri yang pada dasarnya merupakan sumber tak tertulis dan sangat penting serta sangat kaya dan luas,yang perlu dimanfaatkan secara maksimal, 3). Sumber masyarakat.[16] Ada banyak sumber belajar yang dapat dimanfaatkan oleh guru untuk lebih memperjelas bahan yang disajikan, misalnya, buku, media dan lingkungan.[17] Sumber belajar dapat dirumuskan sebagai sesuatu yang dapat memberikan kemudahan kepada peserta didik dalam memperoleh sejumlah informasi, pengetahuan, dan ketrampilan, dalam proses belajar mengajar. Sumber belajar pada garis besarnya dapat dikelompokkan sebagai berikut : 1). Manusia, 2). Bahan, 3). Lingkungan, 4). Alat dan Peralatan, 5). Aktifitas.[18]
Adapun disiplin adalah suatu sikap mental yang dengan kesadaran dan keinsyafannya mematuhi terhadap perintah-perintah atau larangan yang ada terhadap suatu hal karena mengerti betul-betul tentang pentingnya perintah dan larangan tersebut. [19] Tujuan disiplin diri adalah mengupayakan akan pengembangan minat anak dan mengembangkan anak menjadi sahabat,tetangga dan warga negara yang baik.[20] Manusia dituntut untuk mampu mematuhi berbagai ketentuan atau harus hidup secara berdisiplin, sesuai dengan nilai-nilai yang berlaku di masyarakatnya. Disiplin dan tata tertib dalam kehidupan bilamana dirinci secara khusus dan terurai aspek demi aspek, akan menghasilkan etika dalam pergaulan, termasuk juga dalam hubungan dengan lingkungan sekitar.[21] Sikap disiplin yang dilakukan oleh seseorang atau peserta didik, hakekatnya adalah suatu tindakan untuk memenuhi nilai-nilai tertentu.[22]
Disiplin merupakan faktor penting pembentuk karakter para murid. Disiplin bukan hanya terbatas soal waktu, namun juga menyangkut perilaku yang lain.[23] Disiplin adalah belajar dan latihan. Orang yang sukses dalam bidang apapun__apalagi dalam seni bela diri__ dan bisa menjadi yang terbaik atau terhebat , selalu orang yang membebankan dirinya sendiri dengan disiplin yang lebih keras dari apa saja yang dibebankan oleh orang lain.[24] Disiplin sebagai alat pendidikan berarti segala peraturan yang harus ditaati dan dilaksanakan.[25] Disiplin dan kegiatan belajar mengajar diartikan sebagai suatu pola tingkah laku yang diatur sedemikian rupa menurut ketentuan yang sudah ditaati oleh pihak guru maupun anak didik dengan sadar.[26]
B. Telaah Pustaka
Dari penelusuran yang telah dilakukan di ruang skripsi perpustakaan STAIN Ponorogo, ada 2 judul skripsi yang menuliskan terkait dengan disiplin, yaitu milik Ahmad Nawawi, NIM. 243982013, Skripsi Tahun 2003 dengan Judul "Studi Tentang Hubungan Kepemimpinan Kepala Sekolah Dengan Kedisiplinan Mengajar Guru Di MTsN Karang Mojo 1 Magetan Tahun 2002/2003", dengan rumusan masalah : Bagaimana kepemimpinan kepala sekolah MTsN Karang Mojo 1 Magetan Tahun Pelajaran 2002/2003 ?, Bagaimana kedisiplinan guru MTsN Karang Mojo 1 Magetan Tahun Pelajaran 2002/2003 ?, Adakah hubungan kepemimpinan kepala sekolah dengan kedisiplinan mengajar guru di MTsN Karang Mojo 1 Magetan Tahun Pelajaran 2002/2003 ?, dan milik Binti Masruroh, NIM 243012019, Skripsi Tahun 2005 dengan judul "Upaya Guru BP Dengan Komite Sekolah Dalam Meningkatkan Kedisiplinan Siswa MTsN Sewulan Dagangan Madiun", dengan rumusan masalah : Bagaimana upaya guru BP dalam meningkatkan kedisiplinan siswa MTsN Sewulan Dagangan Madiun ?, Bagaimana upaya Komite Sekolah dalam meningkatkan kedisiplinan siswa Siti MTsN Sewulan Dagangan Madiun ?.
Adapun skripsi yang lain ialah terkait dengan sumber belajar. Seperti yang dituliskan oleh Lilik Purnami, NIM. 243982079, (2003) yang berjudul "Pengaruh Pemanfaatan Media Pengajaran Terhadap Prestasi Belajar PAI Kelas I Di MTSN Ponorogo", dengan rumusan masalah: Media apa saja yang digunakan dalam proses belajar mengajar PAI kelas I dan II MTsN Ponorogo ?, Apa kriteria pemanfaatan media pengajaran yang digunakan untuk mengajar PAI siswa kelas I dan II MTsN Ponorogo ?, Bagaimana pengaruh pemanfaatan media pengajaran terhadap prestasi belajar PAI kelas I dan II MTsN Ponorogo ?, dan milik Hanik Afifah, NIM. 243022024 (2006), yang berjudul " Studi Tingkat Perhatian Siswa Terhadap Penggunaan Media Pembelajaran PAI Di MAN 2 Ponorogo", dengan rumusan masalah : Bagaimana penggunaan media pendidikan agama Islam di MAN 2 Ponorogo ?, Bagaimana perhatian siswa terhadap penggunaan media PAI di MAN 2 Ponorogo ?
C. Kerangka Berfikir
Berdasarkan hasil teori, dapat dibuat kerangka berfikir bahwa,
1. Jika manusia sebagai sumber belajar baik, maka disiplin prefentif mahasiswa akan semakin baik
2. Jika manusia sebagai sumber belajar baik, maka disiplin kuratif mahasiswa akan semakin baik
3. Jika bahan-bahan belajar baik, maka disiplin prefentif mahasiswa akan semakin baik
4. Jika bahan-bahan belajar baik, maka disiplin kuratif mahasiswa akan semakin baik
5. Jika lingkungan belajar baik, maka disiplin prefentif mahasiswa akan semakin baik
6. Jika lingkungan belajar baik, maka disiplin kuratif mahasiswa akan semakin baik
7. Jika alat dan perlengkapan belajar baik, maka disiplin prefentif mahasiswa akan semakin baik
8. Jika alat dan perlengkapan belajar baik, maka disiplin kuratif mahasiswa akan semakin baik
9. Jika aktivitas belajar baik, maka disiplin prefentif mahasiswa akan semakin baik
10. Jika aktivitas belajar baik, maka disiplin kuratif mahasiswa akan semakin baik
D. Hipotesis Penelitian
1. Ada pengaruh antara manusia sebagai sumber belajar dengan disiplin prefentif mahasiswa kelas TB.E Jurusan Tarbiyah Program Studi Pendidikan Agama Islam STAIN Ponorogo Tahun Akademik 2007 / 2008.
2. Ada pengaruh antara manusia sebagai sumber belajar dengan disiplin kuratif mahasiswa kelas TB.E Jurusan Tarbiyah Program Studi Pendidikan Agama Islam STAIN Ponorogo Tahun Akademik 2007 / 2008.
3. Ada pengaruh antara bahan-bahan belajar dengan disiplin prefentif mahasiswa kelas TB.E Jurusan Tarbiyah Program Studi Pendidikan Agama Islam STAIN Ponorogo Tahun Akademik 2007 / 2008.
4. Ada pengaruh antara bahan-bahan belajar dengan disiplin kuratif mahasiswa kelas TB.E Jurusan Tarbiyah Program Studi Pendidikan Agama Islam STAIN Ponorogo Tahun Akademik 2007 / 2008.
5. Ada pengaruh antara lingkungan sebagai sumber belajar dengan disiplin prefentif mahasiswa kelas TB.E Jurusan Tarbiyah Program Studi Pendidikan Agama Islam STAIN Ponorogo Tahun Akademik 2007 / 2008.
6. Ada pengaruh antara lingkungan sebagai sumber belajar dengan disiplin kuratif mahasiswa kelas TB.E Jurusan Tarbiyah Program Studi Pendidikan Agama Islam STAIN Ponorogo Tahun Akademik 2007 / 2008.
7. Ada pengaruh antara alat dan perlengkapan belajar dengan disiplin prefentif mahasiswa kelas TB.E Jurusan Tarbiyah Program Studi Pendidikan Agama Islam STAIN Ponorogo Tahun Akademik 2007 / 2008.
8. Ada pengaruh antara alat dan perlengkapan belajar dengan disiplin kuratif mahasiswa kelas TB.E Jurusan Tarbiyah Program Studi Pendidikan Agama Islam STAIN Ponorogo Tahun Akademik 2007 / 2008.
9. Ada pengaruh antara aktifitas belajar dengan disiplin prefentif mahasiswa kelas TB.E Jurusan Tarbiyah Program Studi Pendidikan Agama Islam STAIN Ponorogo Tahun Akademik 2007 / 2008.
10. Ada pengaruh antara aktifitas belajar dengan disiplin kuratif mahasiswa kelas TB.E Jurusan Tarbiyah Program Studi Pendidikan Agama Islam STAIN Ponorogo Tahun Akademik 2007 / 2008.


VII. METODOLOGI PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
Rancangan penelitian ini terdiri dari 2 variabel. Yaitu variabel Independen dan variabel dependen. Variabel independennya adalah sumber belajar dan variabel dependennya adalah disiplin.
Dengan demikian rancangan penelitian ini adalah sebagai berikut :





















Keterangan :
X : Sumber Belajar Y : Disiplin
X1 : Manusia Y1 : Disiplin Prefentif
X2 : Bahan Y2 : Disiplin Kuratif
X3 : Lingkungan
X4 : Alat dan Peralatan
X5 : Aktivitas